Advertisemen
JPCC Sunday Service 1 at The Kasablanka21 Agustus 2016
Generosity
By Ps Jose Carol
Indonesia berada di posisi 160 dalam hal kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Kita memiliki banyak orang-orang terpelajar tapi kenapa skala kontribusi kita terhadap ilmu pengetahuan terendah? Apakah orang-orang terpelajar sudah berkontribusi? Apakah kita sudah berkontribusi terhadap generasi ini bagi Indonesia?
Kenapa Tuhan mengajarkan bermurah hati? Bermurah hati tidak bicara mengenai uang tapi mengenai mentalitas hati dan pola pikir.
3 alasan kenapa Tuhan mengajarkan kemurahan hati :
1. Enlargement (memperbesar)
Generosity adalah proses untuk memperbesar kapasitas diri kita. Untuk memperbesar pengaruh kita maka kapasitas diri kita harus diperbesar.
Yesaya 54:2-3 (TB) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
Isaiah 54:2-3 AMP
“Enlarge the site of your tent [to make room for more children]; Stretch out the curtains of your wellings, do not spare them; Lengthen your tent ropes And make your pegs (stakes) firm [in the ground].
Amsal 11:24-25 (TB) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Dalam memperbesar kapasitas diri kita janganlah menghemat (spare not), mengehemat disini cenderung mengarah ke pelit dan keengganan untuk berkontribusi dan berbagi. Banyak orang yang memiliki banyak tapi hidupnya miskin dan sempit. Sementara ada orang yang memiliki sedikit tapi hidupnya kaya. Kelimpahan bicara soal hidup seseorang, jika kita memiliki kapasitas hidup besar maka saluran kita untuk berkontribusi akan besar.
Jika kita tidak merasa cukup selalu merasa kurang maka kita tidak akan belajar bermurah hati. Tanpa belajar bermurah hati tidak akan pernah kita bisa berdampak bagj dunia. Memperbesar bisnis tidak akan terjadi jika prinsip nya hanya tidak ingin rugi. Semakin picik pikiran kita maka lingkup kita akan semakin sempit. Contoh kasus penjual jam tangan.
Generosity is about your being, it's about who you are. Segala sesuatu yang kita terima dalam tangan kita dibagi menjadi ada yang milik kita dan ada yang menjadi bagian dari orang lain. Tanah tempat kita menabur benih jauh lebih berharga. Benih kita dalam bentuk waktu, ide, perhatian, uang, adalah sebagian milik orang lain.
2. Entrustment
Kelimpahan berkaitan erat dengan memberi. Tuhan mempercayakan kelimpahan untuk kita bagikan dengan orang lain.
Proverbs 11:25 (NKJV) The generous soul will be made rich, And he who waters will also be watered himself.
Generous dulu baru rich, kemurahan dulu baru kelimpahan. Jika kita tidak belajar bermurah hati dari hal kecil. Maka bagaimana kita akan belajar bermurah hati untuk perkara besar jika kita tidak mau bermurah hati dari perkara kecil. Tuhan akan percayakan pada kita untuk bermurah hati di perkara besar jika kita sudah mendapatkan kepercayaan Tuhan karena bermurah hati di perkara kecil.
Proverbs 22:9 (NKJV) He who has a generous eye will be blessed, For he gives of his bread to the poor.
Jika kita tidak memiliki mental generous dan kita mendapatkan kelimpahan maka yang dihasilkan adalah ketamakan. Sebab tidak akan pernah ada rasa cukup dalam hidup kita. Selalu semua mengalir ke diri sendiri. Dan akan menghasilkan egoisme.
3. Enjoyment
Acts 20:35 (NET) By all these things, I have shown you that by working in this way we must help the weak, and remember the words of the Lord Jesus that he himself said, ‘It is more blessed to give than to receive.’”
Lebih bahagia memberi daripada menerima. Dalam bermurah hati maka kita haruslah kita menikmati hidup bermurah hati. Sebab kebahagiaan dalam hidup adalah bisa menghidupi kemurahan hati dalam hidup kita.
Advertisemen