Advertisemen
JPCC Sunday Service 1 @ The Kasablanka28 Agustus 2016
Ps Jeffrey Rachmat
Generosity with Purpose
3 John 1:2 (NKJV) Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers.
We live from inside out. Apa yang ada dalam hati kita apa yang kita pikirkan akan termanifestasi dalam kehidupan kita sehari hari. Sulit menjadi generous jika cara berpikir kita terjebak kemiskinan. Ubah sikap hati menjadi sikap hati yang makmur.
Untuk keluar dari sikap hati yang sempit dan miskin tidak bisa dalam satu hari. Karena kemurahan hati dibentuk dari kehidupan kita sehari hari. Kita memerlukan komunitas yang sehat untuk mengubah hati kita menjadi hati yang murah hati. Dengan komunitas yang saling menolong akan membantu kita menjadi murah hati bagi sekeliling kita. Kemurahan Hati adalah sikap hati yang sehat yang membawa ke jalan kehidupan yang bahagia. Kemurahan Hati akan menolong kita untuk tidak terfokus pada diri kita sendiri.
Orang yang rajin bermurah hati pada akhirnya akan menerima kembali apa yang mereka berikan. Dengan menjadi murah hati maka akan didapatkan kebahagiaan. Data didapat dari suatu buku sosiologi berjudul Paradox of Generosity. Tuhan sudah ajarkan kemurahan hati ini jauh sebelum ada ilmu sosiologi ini.
Kemurahan Hati di hal hal yang sangat sederhana seharusnya mudah dilakukan. Tapi saat ini sudah banyak sekali berkurang. Tuhan memberkati kita lebih agar kita bisa lebih berbagi dengan lebih banyak orang. Kemurahan hati bukan membangun perbuatan tapi membangun suatu kebiasaan.
Ada 3 tipe orang yang memberi
1. Memberi dari kelimpahan
Memberi karena ada sesuatu yang untuk diberi.
2. Member dari kecukupan
Orang yang memberi dari pengalaman yang mereka sudah alami.
3. Orang yang memiliki dari kekurangan
Memberikan dari kekurangan yang dialami.
Seringkali kita bermurah hati tapi kita salah menaruh kemurahan hati di orang yang tidak menerima dengan ucapan syukur. Cth: menolong orang sekali tapi berikutnya dituntut memberi terus, membantu untuk biaya sekolah anak tapi disalahgunakan orang tuanya.
Matius 7:6 (TB) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Ingat selalu tujuan kita bermurah hati agar supaya orang yang menerima kemurahan hati kita mengucapkan syukur pada kemurahan hati Tuhan. Kemurahan Hati kita harus selalu di tempat dan tujuan yang pasti. Jika kita dikecewakan jangan berhenti menjadi generous person. Who ever refresh other will be refreshed by God.
Advertisemen